Profil Mario Gomez Pelatih anyar Persib
Profil Mario Gomez Pelatih anyar Persib

Nama Gomez memang masih asing terdengar di telinga para pencinta sepakbola Indonesia. Maklum, ini pertama kalinya pelatih asal Argentina itu melatih klub Indonesia.
Tapi jika bicara rekam jejaknya, pelatih berusia 60 tahun itu sudah berhasil mencetak sejarah di sepakbola Malaysia. Itu setelah, dirinya berhasil mengantarkan klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT), menjuarai Piala AFC 2015.
Prestasi itu membuat klub tersebut menjadi klub pertama di Asia Tenggara yang berhasil menjuarai kompetisi antarklub Asia. Selain itu, bersama tim berjulukan Harimau Selatan tersebut, pelatih berusia 60 tahun itu juga berhasil menjuarai Malaysia Super League (kompetisi kasta tertinggi di Malaysia) 2015 dan Charity Shield Malaysia 2016. Hingga akhirnya dia dinobatkan sebagai pelatih terbaik Liga Malaysia 2015.
Menilik ke belakang, Gomez memiliki karier sebagai pemain yang cukup singkat. Mengawali karier profesionalnya di Club Atletico Kimberley de Mar del Plata pada 1979, Gomez melanjutkan pelabuhannya di Ferro Carril Oeste semusim berselang.
Di situ lah dirinya masuk dalam generasi emas klub dengan mempersembahkan dua gelar juara kompetisi kasta tertinggi Argentina pada 1982 dan 1984. Total, dia bermain dalam 135 pertandingan bersama Ferro pada periode 1980-1987.
Dalam rekam jejaknya, pelatih kelahiran Mar del Plata, Argentina, 27 Februari 1957, itu memang pelatih yang sudah kenyang pengalaman melatih di beberapa klub Eropa. Mulai dari RCD Mallorca, Valencia C.F, hingga FC Internazionale Milano.
Memang, di klub-klub tersebut dirinya hanya bertindak sebagai asisten pelatih dari pelatih kawakan Hector Cuper. Tapi, dia sempat dipercaya memegang tanggung jawab sebagai pelatih kepala atau kalau di klub Eropa lazim disebut manajer di Mallorca pada musim 1999/00.
Namun itu hanya berlangsung singkat, yakni hanya menukangi tim dalam lima pertandingan. Itu karena, dia tak memenuhi regulasi di mana harus berpengalaman minimal dua tahun sebagai manajer lebih dulu.
Setelah itu, Gomez memilih untuk kembali berkarier di kampung halamannya. Diawali dengan menukangi Gimnasia de La Plata pada 2004, kemudian melatih Gimnasia y Esgrima de Jujuy hingga musim 2007. Selanjutnya, Gomez melatih Belgrano de Cordoba (2007/08).
Setelah melatih Belgrano, Gomez memilih untuk kembali ke Eropa dengan melatih klub Yunani, Asteras Tripoli (2009/10). Tapi masih di musim yang sama, dia memilih untuk kembali ke Argentina dengan menangani Club Atletico Tucuman, hingga melatih klub yang membesarkan namanya sebagai pemain Ferro Carril pada musim 2011/12.
Petualangannya pun berlanjut dengan menangani Gimnasia de Jujuy (2011/12), serta menerima pinangan klub Ekuador, Deportivo Cuenca, yang dibawanya menjuarai Hong Kong Lunar New Year Cup 2014.
Kariernya di Asia pun dimulai dengan menukangi klub Hong Kong, South China, pad musim 2014/15, hingga akhirnya digamit JDT pada musim yang sama. Bersama JDT selama 1,5 tahun, karier kepelatihannya bersinar dengan berhasil menjuarai Malaysia Super League 2015 dan 2016, Piala FA Malaysia 2016, Charity Shield 2016, serta yang paling prestisius Piala AFC 2015.
Eks pelatih South China tersebut pun sempat diumumkan sebagai pelatih anyar tim nasional (timnas) Malaysia pada awal tahun ini. Namun lantaran ada yang tak sesuai dengan harapannya di dalam kontrak yang diajukan Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM), membuat kesepakatan itu gagal terwujud dan akhirnya kini berlabuh di Persib.
Sebagai seorang pelatih, pada dasarnya Gomes menerapkan gaya bermain yang sangat pragmatis. Baginya, timnya harus kuat dalam sisi pertahanan, terutama jika berhadapan dengan sesama tim kuat.
Eks asisten pelatih Inter ini sering menerapkan formasi 4-4-1-1. Di bawah asuhannya, JDT menjadi tim yang sulit ditandingi di Malaysia baik secara tim maupun individu. Hanya saja, Gomez juga dikenal sebagai pelatih yang cukup ketergantungan terhadap pemain asing.
Bisa jadi, Gomez juga akan memboyong pemain asing pilihannya guna menopang misinya untuk mengembalikan kejayaan tim Maung Bandung. Artinya, bakal ada perombakan di komposisi pemain asing Persib untuk musim depan.
Sumber : Goal.com